Dalam perjalanan hidup kita, tak jarang kita dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah. Ketika hal itu terjadi, sering kali reaksi pertama kita adalah tenggelam dalam kekhawatiran dan memusatkan seluruh energi kita pada masalah itu sendiri. Kita mengeluh, menyalahkan keadaan, dan merasa putus asa. Namun, ada cara pandang lain yang jauh lebih memberdayakan: fokus pada solusi.
Memusatkan perhatian pada solusi bukanlah berarti kita mengabaikan masalah yang ada. Sebaliknya, kita menerima kenyataan, memahami akar permasalahannya, lalu dengan sengaja menggeser lensa kita untuk mencari jalan keluar.
Bayangkan kita sedang berada dalam sebuah ruangan gelap. Kita bisa saja terus-menerus meratapi kegelapan itu, mengeluh betapa tidak nyamannya keadaan. Atau, kita bisa mulai mencari sakelar lampu, atau setidaknya, membuka jendela agar ada sedikit cahaya masuk. Aksi mencari solusi inilah yang membedakan kita dari sekadar korban keadaan.
Ketika kita berfokus pada solusi, pikiran kita secara otomatis akan menjadi lebih produktif. Kita mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangun, seperti:
- “Apa langkah kecil yang bisa saya ambil sekarang?”
- “Siapa yang bisa membantu saya?”
- “Apa yang bisa saya pelajari dari situasi ini?”
- “Bagaimana cara saya bisa memperbaikinya?”
Fokus pada solusi memberikan kita kekuatan dan kendali atas situasi. Kita berhenti menjadi pasif dan mulai menjadi seorang pencipta. Kita menyadari bahwa meskipun kita tidak bisa mengontrol semua hal yang terjadi, kita selalu bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya.
Jadi, mulai hari ini, saat menghadapi kesulitan, cobalah untuk tidak terjebak dalam pusaran masalah. Ambil napas dalam-dalam, terima tantangannya, lalu alihkan pandanganmu. Mulailah bertanya, “Apa solusinya?” karena di sanalah letak kunci untuk membuka pintu perubahan dan kemajuan.
Penulis: Google Gemini.